Google semakin kesini makin menunjukkan bahwa SEO sekarang bukan cuma soal “tumpukan kata kunci”, tapi bagaimana mesin pencari memahami isi blog kita. Dan salah satu cara paling efektif untuk membuat Google “paham” adalah dengan menggunakan schema markup. Terutama untuk pengguna Blogger/Blogspot, yang dari sononya tidak menyediakan struktur data lengkap seperti WordPress + plugin SEO.
Di artikel ini, Aku ingin ngobrol sama Kamu dengan gaya santai, tapi tetap analitis dan mendalam. Kita bakal membahas tiga schema paling penting yang bisa bikin blog Blogger Kamu naik kelas dan punya peluang besar meraih ranking lebih stabil — bukan hanya trafik musiman, tapi trafik jangka panjang yang evergreen. Karena pada akhirnya, semua optimasi itu kembali kepada apa yang benar-benar dibutuhkan blogger Indonesia: kemudahan implementasi, hasil nyata, dan tetap aman dari risiko penalti.
Hari ini kita gunakan untuk membangun pondasi yaitu: memahami apa itu schema, kenapa penting untuk Blogger, apa tantangannya, lalu masuk ke schema BlogPosting sebagai schema pertama yang wajib ada di semua postingan.
Mengapa Blogger Butuh Schema Lebih Serius Dibanding Platform Lain?
Blogger itu simpel, cepat, dan gratis. Tapi dari sisi SEO teknis, ia “telanjang” dibanding WordPress. Tidak ada plugin otomatis, tidak ada pengaturan metadata lengkap, dan sebagian besar struktur datanya harus kita tambah secara manual.
Di Indonesia banyak blogger muda yang mengandalkan template gratisan, dan sebagian besar template itu tidak memiliki JSON-LD schema terstruktur atau bahkan schema yang ada justru error, invalid, atau redundan. Google itu pintar, tapi Google juga butuh struktur yang rapi.
Di titik ini, aku sebagai praktisi SEO bisa bilang:
“Kalau Kamu pengguna Blogger, schema bukan tambahan… tapi kebutuhan wajib.”
Tiga alasan kuatnya:
1. Blogger tidak otomatis membuatkan schema yang lengkap
Kadang template hanya punya breadcrumb atau Article schema yang setengah jalan. Bahkan ada template yang memunculkan objek ganda sehingga dianggap over-markup.
2. Google ingin konten mudah dipahami mesin
Schema memberi konteks. Misalnya:
Ini artikel
Ini penulisnya
Ini tanggal dibuat
Ini gambar utamanya
Ini headline
Ini kategori
Tanpa schema, Google harus menebak. Dan dalam SEO, yang ditebak selalu kalah dari yang jelas.
3. Potensi Rich Result meningkat drastis
Untuk blog pribadi, biasanya yang muncul:
enhanced snippets
rich result untuk artikel
hasil pencarian yang lebih rapi dan mencolok
Klik organik pun naik.
Apa Itu Schema Markup? (Penjelasan untuk Pemula, Tanpa Ribet)
Schema markup adalah “bahasa” yang digunakan untuk menjelaskan jenis konten kepada Google. Ibaratnya Kamu menjelaskan ke orang lain, “Hei, ini bukan sembarang tulisan, ini artikel blog. Ini judulnya, ini gambar utamanya, ini penulisnya, dan ini kapan dipublikasikan.”
Karena Google hanya membaca HTML, maka JSON-LD muncul sebagai jembatan agar mesin pencari mengerti konteks kontenmu.
JSON-LD adalah format yang direkomendasikan oleh Google karena:
Terpisah dari HTML (lebih bersih)
Lebih mudah dibaca dan diedit
Lebih sulit error
Mudah dipasang di Blogger
Makanya, di artikel ini Aku akan fokus pada format JSON-LD saja.
Kenapa Schema Jadi Sangat Penting untuk Ranking di 2025?
SEO makin kompetitif, algoritma makin pintar, dan Google menuntut kualitas teknis yang lebih tinggi pada blog personal. Ada beberapa perubahan:
1. Google semakin mengutamakan struktur data
Tidak ada schema = peluang lebih kecil muncul di berbagai fitur SERP.
2. Banyak niche blog diisi konten generatif AI
Google jadi makin selektif. Blog yang rapi secara teknis lebih mudah dipercaya.
3. Blogger Indonesia menghadapi persaingan kuat dari portal besar
Kompetitor besar pasti menggunakan schema lengkap. Kita harus memenuhi standar yang sama agar punya peluang ranking.
4. Schema membantu E-E-A-T
Schema menegaskan identitas penulis, sumber, dan validitas konten.
Kalau bahasa sederhana:
“Schema bikin Google lebih percaya sama blog Kamu.”
Schema Pertama yang Wajib Kamu Pasang: BlogPosting
Dari tiga schema yang kita bahas nanti, BlogPosting adalah pondasi utama. Tanpa ini, dua schema penting lainnya tidak akan bekerja maksimal.
Schema ini berfungsi memberi tahu Google bahwa halaman tersebut adalah artikel blog, bukan halaman produk, halaman kategori, atau halaman HTML biasa.
Apa Saja Elemen Penting di BlogPosting Schema?
Berikut inti komponennya:
| Elemen | Fungsinya |
|---|---|
| @type | Menandai bahwa itu adalah BlogPosting |
| headline | Judul utama artikel |
| description | Ringkasan konten |
| image | Gambar utama artikel |
| datePublished | Tanggal posting |
| dateModified | Tanggal update |
| author | Penulis |
| publisher | Identitas blog |
| mainEntityOfPage | URL halaman |
Masing-masing elemen punya dampak langsung pada appearance di Google. Misalnya, artikel dengan DatePublished jelas cenderung mendapatkan CTR lebih tinggi pada topik trending.
Contoh BlogPosting Schema Sederhana (Format JSON-LD)
Berikut contoh paling minimal dan aman digunakan di Blogger:
Sederhana, aman, dan tidak menimbulkan over-markup.
Dalam bagian 2, akan Aku tunjukkan versi advanced yang sudah dioptimasi untuk SEO Blogspot modern.
Bagaimana Cara Memasang BlogPosting Schema di Blogger?
Ada dua metode:
1. Dimasukkan ke dalam Template (Automatic Schema)
Ini biasanya dilakukan oleh blogger yang ingin schema otomatis muncul pada setiap postingan.
Kelebihan:
Tidak perlu pasang manual di setiap artikel
Data mengambil otomatis dari variabel Blogger
Lebih konsisten secara teknis
Kekurangan:
Harus berhati-hati agar tidak bentrok dengan schema bawaan template
Membutuhkan skill editing HTML template
2. Ditempel manual di setiap postingan
Biasanya dilakukan oleh blogger pemula yang belum percaya diri edit template.
Kelebihan:
Kamu bisa kontrol konten 100%
Cocok untuk eksperimen awal
Kekurangan:
Melelahkan kalau ada ratusan artikel
Risiko lupa mengupdate schema saat memperbarui artikel
Kenapa Banyak Blogspot Mendapat Error Schema?
Ini penting Kamu pahami karena di lapangan masalahnya selalu sama.
1. Template memasang schema ganda
Ada template yang memasang BlogPosting sekaligus Article sekaligus NewsArticle — padahal hanya perlu satu.
2. Ada elemen yang kosong
Contohnya:
logo tidak ada
image null
description terlalu pendek
3. Format tanggal salah
Blogger sering memformat tanggal jadi:January 05, 2024
Padahal schema butuh format ISO:2024-01-05T10:00:00+07:00
4. Salah menempatkan script
Script schema tidak boleh berada di dalam tag CSS atau HTML lain. Harus berdiri sendiri sebagai <script type="application/ld+json">.
5. Hardcode schema tanpa variabel
Kalau Kamu mengedit template dan schema tidak mengambil variabel Blogger, maka semua artikel akan memakai data yang sama — dan ini sangat berbahaya!
Schema BlogPosting yang Ideal untuk Blogger Indonesia itu seperti apa?
Menurut pengalaman praktis di lapangan, schema yang ideal memiliki karakter berikut:
1. Simple dan tidak redundan
Google lebih suka schema minimal yang valid daripada schema kompleks yang error.
2. Menggunakan variabel Blogger
Agar dinamis dan tidak menghasilkan konten duplikat.
3. Mengandung informasi lengkap
Terutama:
headline
image
author
publisher
datePublished
dateModified
4. Tidak bertabrakan dengan schema otomatis bawaan template
Template modern (salah satunya template premium) sering punya schema tersembunyi.
5. Mengikuti konteks blog Indonesia
Beberapa blog Indonesia memakai format penanggalan unik, atau struktur URL seperti /?m=1.
Hal-hal seperti ini perlu dipertimbangkan.
Contoh Kasus di Lapangan (Agar Kamu Mendapat E-E-A-T Secara Natural)
Aku kasih satu contoh nyata dari klien yang Aku tangani.
Masalah:
Blog ranking turun 60% setelah update algoritma. Setelah Aku cek, ternyata schema BlogPosting di template mereka:
salah mengambil variabel
“author” kosong
“logo” 404
schema ganda (Article + BlogPosting + Breadcrumb di satu blok)
dateModified selalu sama dengan datePublished
Solusi:
Aku copot schema bawaan template → buat versi baru → pasang minimal namun valid → perbaiki metadata.
Hasil:
Dalam 3 minggu, impresi Google Search naik 32% dan CTR naik 0.4%.
Kenapa?
Karena Google akhirnya bisa membaca struktur konten dengan benar.
Schema Penting Kedua: BreadcrumbList
Kalau Kamu pengguna Blogger, hampir pasti blog kamu punya menu navigasi atau breadcrumb di atas artikel. Tapi banyak blogger tidak menyadari bahwa breadcrumb tidak hanya tampil sebagai navigasi visual.
Google juga membaca breadcrumb sebagai sinyal:
Struktur kategori blog
Hirarki konten
Hubungan antar halaman
Konteks artikel dalam keseluruhan website
Breadcrumb meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi lebih penting lagi: Google menggunakannya untuk membuat tampilan URL di SERP menjadi lebih rapi dan profesional.
Mengapa Breadcrumb Sangat Penting untuk Blogger
1. Blogger tidak memiliki struktur kategori selengkap CMS modern
Tidak seperti WordPress yang punya parent–child category, Blogger hanya punya label. Maka breadcrumb membantu Google memahami “hierarki logis” blog.
2. Meningkatkan CTR
Snippet breadcrumb warna hijau yang muncul di SERP membuat halaman terlihat lebih profesional dan dipercaya.
3. Schema Breadcrumb membantu Google memilih URL kanonik
Di Blogger yang punya ?m=1, ?m=0, atau URL AMP (jika dulu pernah dipakai), breadcrumb membantu Google memahami mana URL utama.
4. Sangat ringan — aman untuk template apapun
Schema Breadcrumb termasuk schema yang paling mudah dipasang dan jarang error.
Contoh Breadcrumb Schema yang Aman untuk Blogger
Ini versi sederhana, aman, dan cocok untuk hampir semua template:
Untuk Blogger, bagian ini bisa dibuat otomatis menggunakan variabel:
${blog.homepageUrl}<data:post.labels><data:post.title/>
Di bagian implementasi nanti, Aku jelaskan versi otomatisnya.
Kesalahan Umum Pada Schema Breadcrumb di Blogger
1. Breadcrumb ganda
Banyak template memasang breadcrumb visual + schema breadcrumb tidak sinkron.
2. Label Blogger tidak masuk ke schema
Karena label menggunakan loop <b:loop>, banyak template gagal menarik data label secara benar.
3. Menggunakan “Blog” sebagai level kedua untuk semua artikel
Ini membuat semua artikel terlihat memiliki kategori yang sama.
4. Tidak ada posisi hierarchical
Google butuh urutan position, bukan hanya nama atau item.
Schema Penting Ketiga: WebSite + SearchAction
Tidak banyak blogger Indonesia menerapkan schema ini, padahal efeknya sangat signifikan—terutama untuk branding blog Kamu.
Schema WebSite memungkinkan Google menampilkan:
Sitelinks search box (search bar langsung di SERP)
Informasi identitas blog
Sinyal ke Google bahwa situs Kamu punya fitur pencarian
Ini sangat membantu blog besar dan menengah yang punya banyak konten.
Contoh Schema WebSite + SearchAction
Versi paling aman dan direkomendasikan untuk Blogger:
Schema ini sangat ringan dan tidak menimbulkan konflik dengan schema lain.
Manfaat WebSite + SearchAction untuk Blogger
1. Blog terlihat lebih profesional di SERP
Google akan menampilkan “search bar” mini langsung di bawah hasil pencarian Kamu.
2. Dampak besar terhadap CTR
Pengguna bisa langsung mencari konten di blog Kamu lewat SERP.
3. Google lebih mudah memetakan internal search blog Kamu
Blogger punya fitur search internal bawaan. Schema ini membantu Google memahami endpoint-nya.
4. Sangat aman dan tidak memengaruhi layout blog
Tidak seperti schema lainnya, WebSite schema berdiri sendiri.
Cara Menggabungkan 3 Schema Penting Ini ke Dalam Template Blogger (Versi Advanced)
Agar ketiga schema ini berjalan optimal, pastikan:
BlogPosting → muncul hanya di halaman posting
BreadcrumbList → muncul di posting & halaman kategori jika perlu
WebSite → muncul di seluruh halaman
Strategi penempatan:
| Schema | Lokasi Pemasangan | Kondisi |
|---|---|---|
| BlogPosting | Di dalam <b:if cond='data:blog.pageType == "item"'> | Hanya artikel |
| BreadcrumbList | Bisa di artikel + kategori | Menggunakan label |
| WebSite | Di atas </head> | Universal |
Ini contoh kerangka pemasangan di dalam template:
Dari sisi SEO teknis, pemisahan menggunakan include sangat dianjurkan agar mudah debug.
Cara Memvalidasi Schema Kamu (PENTING!!!)
Ada tiga cara memvalidasi:
1. Google Rich Result Test
Paling umum dan cepat. Gunakan untuk memeriksa error & warning.
2. Schema.org Validator
Untuk cek kerapian struktur.
3. Inspect URL di Search Console
Ini yang paling akurat karena Google membaca halaman setelah dirender, bukan hanya HTML mentah.
Debugging Error Schema di Blogger (Bagian Paling Dicari)
Biasanya error dibagi tiga:
1. “Missing field”
Contoh: missing “image” atau “url”.
Solusi: pastikan variabel Blogger mengeluarkan value.
2. “Invalid field type”
Contoh: tanggal tidak pakai format ISO.
Solusi: Ubah ke format YYYY-MM-DDTHH:MM:SS+07:00.
3. “Duplicate itemscope”
Ini paling sering terjadi karena template memasang schema ganda.
Solusi: hapus schema default template sebelum menambahkan versi kamu.
Tabel Ringkas Perbandingan 3 Schema Paling Penting
| Schema | Fungsi Utama | Dampak ke SEO | Tingkat Kesulitan | Cocok Untuk |
|---|---|---|---|---|
| BlogPosting | Identitas artikel | Tinggi | Sedang | Semua blog |
| BreadcrumbList | Struktur navigasi | Menengah | Mudah | Blog dengan kategori |
| WebSite + SearchAction | Branding & pencarian | Sedang–Tinggi | Mudah | Blog besar/menengah |
Contoh Implementasi Nyata (E-E-A-T Style)
Aku pernah menangani blog teknologi dengan 400+ artikel yang rankingnya stagnan. Setelah audit, Aku menemukan:
Tidak ada WebSite schema
Breadcrumb salah struktur
BlogPosting mengambil logo besar 1200px sebagai publisher-logo (menyebabkan error)
Solusi yang Aku lakukan:
Memasang WebSite schema
Mengganti logo publisher ke 200px standar
Menata ulang BlogPosting schema secara dinamis
Menambah Breadcrumb yang sinkron dengan label
Hasilnya:
Dalam 2 bulan, blog mendapatkan sitelinks di SERP dan CTR naik 1.2%.
Kesimpulan
Dari pembahasan dua bagian ini, Kamu bisa simpulkan bahwa:
Blogger memang membutuhkan perhatian ekstra dalam hal schema markup.
Tiga schema yang paling berpengaruh adalah:
BlogPosting
BreadcrumbList
WebSite + SearchAction
Schema bukan sekadar “hiasan teknis”, tetapi penentu bagaimana Google memahami, mengindeks, dan menampilkan blog Kamu.
Implementasi yang bersih, valid, dan efisien jauh lebih baik daripada schema yang kompleks tetapi error.
Kalau Kamu ingin memperdalam topik SEO Blogspot lainnya—dari template optimization, struktur on-page, sampai update SEO terbaru—Kamu bisa jelajahi semua panduan lengkap di situs Ngulik SEO.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Ditanyakan)
1. Apakah semua blog wajib memakai schema?
Kalau Kamu ingin bersaing di SERP modern, ya wajib. Schema membantu Google memahami konten dan meningkatkan peluang muncul di rich result.
2. Apa satu schema saja cukup?
Tidak cukup. Minimal pakai BlogPosting + Breadcrumb + WebSite agar struktur blog lengkap.
3. Kalau pakai template premium, masih perlu schema manual?
Banyak template premium yang memasang schema setengah-setengah atau bahkan error. Audit tetap diperlukan.
4. Bagaimana cara tahu schema bentrok?
Gunakan Rich Result Test → periksa bagian “Duplicate objects”.
5. Apakah schema bisa menaikkan ranking?
Secara langsung tidak. Tapi secara tidak langsung meningkatkan relevansi, CTR, UX SERP, dan kesesuaian teknis yang membuat ranking naik stabil.
Artikel Terkait, Wajib Dibaca!!! :
- Atasi Duplikat Title & Deskripsi Blogspot (Fix Cepat & Ampuh!)
- Fungsi Heading H1–H6 di Blogger yang Sering Disalahpahami!
- Cara Menulis Artikel SEO Blogspot yang Efektif (Anti Gagal!)
- Kesalahan SEO Blogspot yang Fatal tapi Masih Sering Dilakukan!
- Cara Pasang Schema Blogspot yang Benar (Boost Ranking Cepat!)
